Rabu, 14 Desember 2011

Hukum Gugatan Istri

 Istri menggugat cerai...?

 

Tentunya, kita semua sudah tahu bahwa tujuan pernikahan itu adalah sebagai salah satu bentuk ibadah kita kepada Allah. Keutamaan sebuah pernikahan sebagaimana yang disabdakan Rasulullah dapat menyelamatkan separuh dari agama seseorang. Tetapi, masih banyak memang, ibadah dalam konteks sebuah pernikahan hanya pada saat ritual akad nikah saja, sedangkan ketika dalam menjalani kehidupan rumah tangga, nilai-nilai ibadahnya sering terlupakan.

Hal ini memang sangat wajar, karena salah satu hal yang paling disenangi dari pada berbagai godaan maksiat yang dilakukan oleh manusia adalah menceraikan / memisahkan suami dari istrinya. Jadi dalam kehidupan rumah tangga, seorang muslim sangat harus senantiasa berdzikir agar syaitan tidak menguasai mereka dan terjadilah perpecahan dalam kehidupan rumah tangga. Hal ini sebagaimana dinyatakan melalui ayat ;
"Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi". (58:19)


Setidaknya melalui kedua dasar diatas, bisa kita simpulkan bahwa, mempertahankan pernikahan adalah satu hal yang perlu dilakukan dengan berbagai upaya, terutama dalam konteks beribadah kepada Allah. 

Tetapi, sebagaimana tujuan utama dari pernikahan adalah ibadah, maka ketika nilai ibadah itu sudah dirasakan tidak akan terjadi, maka ulama berpendapat melalui hal ini seseorang (baik suami maupun istri) boleh membatalkan (bercerai) dari pernikahan tersebut. 

Beberapa hal yang perlu dicermati dalam konteks ini adalah ;

1.Pembatalan pernikahan karena salah satu pasangan berbeda aqidah. 
Untuk lebih jauh memahami hal ini silakan lihat inspirasi " Bolehkah, menikah berbeda agama...?"


2.Ketika salah seorang pasangan berpindah agama (murtad). Hampir sama dengan hal diatas, tetapi lebih disandarkan kepada ayat "...jangan berpegang pada tali perkawinan dengan orang yang kafir" dan hadits " Orang yang bertemu dan berpisah karena Allah".

3. Karena Kedzholiman dari salah satu pasangan.
“Janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata” [An-Nisa : 19] 

Hal ini termasuk kewajiban suami dan istri yang di atur sesuai syariat yang tidak akan kita bahas lebih jauh dalam uraian ini.

4. Karena takut kufur (mengurangi nilai ibadah) hal ini sebagaimana  ;
“Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya” [Al-Baqarah : 229]

“Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata ; “Wahai Rasulullah, aku tidak membenci Tsabit dalam agama dan akhlaknya. Aku hanya takut kufur”. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Maukah kamu mengembalikan kepadanya kebunnya?”. Ia menjawab, “Ya”, maka ia mengembalikan kepadanya dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya, dan Tsabit pun menceraikannya” [HR Al-Bukhari]


Pada prinsipnya, pernikahan ini haruslah tetap menjadi satu nilai ibadah, dan bukan di dasari pada cinta semata-mata, atau tujuan tujuan tertentu, seperti harta, popularitas, jabatan, dll.


Nah, melalui beberapa dasar-dasar ini, ada beberapa hal yang bisa kita cermati ;

1. Jika masih memungkinkan, mempertahankan pernikahan itu lebih baik. Karena memberi maaf memang jauh lebih sulit, sehingga ada ungkapan yang mengatakan "Mengapa engkau tidak mau memberikan maaf ?, apakah engkau tidak ingin dosamu dimaafkan oleh Allah ?". 

Pemberian maaf kepada salah satu pihak dalam konteks ini bisa bermakna : Memaklumi kesalahan dan tidak ada kecenderungan untuk membalas dendam, walaupun dalam konteks hubungan, bisa dilanjutkan maupun tidak tergantung dari pertimbangan ;
a. Apakah dengan melanjutkan hubungan, manfaat dan mudhorot (dilihat dari berbagai     aspek) dalam konteks ibadah akan semakin membaik, atau semakin memburuk. Jika     semakin membaik, sebaiknya dilanjutkan (anggap saja ini adalah satu ujian berat),tetapi jika dikawatirkan semakin memburuk maka perceraian adalah jalan yang terbaik.

2. Diperbolehkannya pihak wanita mengajukan gugatan cerai berdasarkan ayat dan hadits yang disampaikan di atas. Dengan catatan, bahwa perceraian yang dimaksud agar salah satu atau masing-masing dapat melaksanakan ibadah dengan lebih baik.

Sedangkan di tinjau dari kedudukan antara suami dan orang tua, 
1. Ketika seorang wanita menikah, maka ia harus taat pada suami, sedangkan, orang tua wanita itu, harus pula diperlakukan oleh sang suami sama seperti orang tua sendiri, tidak ada pemisahan antara orang tua dan mertua. Demikian pula sebaliknya, bagi orang tua seorang suami / istri dari anaknya bukanlah jadi menantu, tetapi harus diperlakukan pula sebagaimana anak kandung mereka. 

2. Perintah untuk berbuat baik pada orang tua adalah wajib, dan durhaka kepada orang tua adalah dosa terbesar setelah musyrik kepada Allah. Tetapi, hal yang perlu dicermati dalam konteks kepada orang tua disini adalah selama apa yang diperintahkan oleh orang tua itu tidak menyimpang dari aturan Allah. Jika ia memerintahkan sesuatu yang menyimpang dari aturan Allah dan Rasul-Nya, maka kita tidak wajib mengikutinya. Tetapi berbuat baik kepada mereka, walaupun, (katakanlah orang tua tidak seagama), harus tetap di lakukan sebatas tidak menyimpang dari aturan Allah.

Lalu pertanyaannya, mana yang harus di pilih oleh seorang istri, taat kepada orang tua, atau taat kepada suami...?

Bagi wanita, taat pada suami selama tidak bertentangan dengan syariat adalah hal yang utama, dari pada taat kepada orang tua kandungnya, karena tanggung jawab kepemimpinan sudah berada di tangan suami. Tetapi, suami harus taat kepada orang tua (baik orang tua kandung maupun mertua), sebagaimana tinjauan di atas.

Ketika suami berbuat zholim, maka istri tidak wajib taat kepada suami, dan apabila kezholiman itu pada akhirnya akan berdampak pada penurunan nilai ibadah, maka perceraian adalah jalan yang terbaik. Bahkan ada sebagian ulama yang mewajibkan perceraian seseorang ketika dalam konteks menjalankan syariat sudah tidak memungkinkan (misalnya suami melarang istrinya menutup aurat (jilbab), melarang shalat, dll).

Memang selama ini timbul anggapan bahwa hanya pihak laki-laki saja yang dapat menceraikan istrinya..Melalui tulisan sederhana ini, mudah-mudahan kita bisa lebih memahami, bahwa Islam sangat menghargai dan melindungi wanita...Wallahu'alam.

Sikap Bijak Seorang Istri Yang dibohongi Suami


Ada berbagai alasan yang kerap diajukan oleh orang yang melakukan affair. Salah satu yang paling umum adalah pelarian. Ini memang merupakan daya tarik utama dalam suatu hubungan gelap. Orang berbohong untuk berlari dari kebosanan, yang lain menjauhi konflik dari hubungan. Apapun alasannya, perasaan melarikan diri sangat menyenangkan.

Pasangan suami istri yang berbohong akan merasa terbeban, mudah resah dan merasa bersalah. Meraka yang dibohongi juga akan merasa marah, kecewa dan dikhianati.

Bagaimana Anda menghadapi perasaan seperti ini, menganalisa apa yang salah dan apa kontribusi Anda pada situasi ini akan memegang peranan pokok apakah Anda mencari damai setelah hubungan gelap, tanpa memperdulikan hubungan yang telah berjalan lama atau hubungan Anda akan mati.

Pemicu Terjadinya Affair


Sangat mudah diasumsikan bahwa affair berkaitan erat dengan cinta, seks, egois, atau mencoba untuk menghilangkan rasa kekecewaan. Tetapi affair sesungguhnya merupakan hal sangat kompleks bukan hanya sekedar hal itu saja. Karena affair merupakan salah satu cara komunikasi dimana masalah-masalah perasaan tidak saling bertemu ketika berhubungan dengan pasangannya atau tidak menemukan solusi dalam pernikahannya.

Orang melakukan affair memberikan seorang pasangan memperoleh perhatian dari pasangan lain dan mengkomunikasikan perasaaan sakit pasangan yang dibohongi. Kadang-kadang affair terjadi ketika salah satu pasangan adalah seorang yang ketagihan pada seks. Tetapi hubungan perkawinan yang seksnya kurang juga menyebabkan terjadinya affair, jika suatu hubungan emosional kuat itu ada akan menjaga rahasia dari pasangan suami istri.

Ketidaksetiaan

Meskipun, sulit untuk dilakukan pengukuran, tetapi ketidaksetiaan biasa terjadi. Suatu penelitian terhadap 300 orang, yang dipublikasikan tahun 1992 pada the Journal of Sex Research, menemukan bahwa 44% suami dan 25% istri telah berhubungan sedikitnya satu kali hubungan seksual dengan orang lain yang bukan pasangan sahnya.

Sikap Setelah Ada Affair

Ketika affair terjadi, kedua pasangan perlu melakukan evalusi diri masing-masing karena keduanya membawa andil terjadinya affair. Untuk memperbaiki hubungan, ada beberapa saran yang harus dilakukan oleh masing-masing pasangan sebagai berikut :

  1. Biarkan rahasia menjadi terbuka. Ungkapkan pada pasangan apa yang kurang dalam hubungan, akan membantu menjelaskan mengapa pasangan menyimpang.
  2. Hadapi kenyataan dan sembuhkan hubungan yang retak. Jika Anda dibohongi, cobalah untuk menghadapi rasa sakit dan kemudian berpikiran positif.
  3. Hindari membuat keputusan yang terburu-buru. Ambil waktu sejenak untuk menenangkan diri. Selama Anda masih merasa emosi, baiknya jangan bertemu dulu dengan pasangan. Mengambil keputusan yang terburu-buru beresiko terjadinya hal-hal yang lebih buruk lagi.

SUAMI SELINGKUH??????? 

Pada umumnya setiap istri tidak mau dimadu. Bagi wanita kesetiaan adalah segalanya, terlebih kepada seseorang yang telah menjadi suaminya. Seks telah menjadi bagian dari kehidupan pasangan suami istri, akan tetapi hendaknya hal ini tidak dijadikan sebagai alasan untuk berselingkuh. Apapun alasannya, hal ini tidak akan pernah mendapatkan pembenaran dari aspek apa pun. Terkadang seorang suami berselingkuh hanya untuk memperoleh sesuatu yang tidak didapatkan dari istrinya. Anehnya lagi di sisi lain suami tetap membutuhkan istrinya sebagai pendamping dalam hidup. erselingkuhan adalah masalah serius dalam kehidupan rumah tangga.Penyelesaiannya pun tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan seperti di antaranya adalah anak.Satu hal yang menyebabkan perselingkuhan semakin rumit dan menyakitkanadalah jangka waktu perselingkuhan. Ketika hal tersebut diketahui setelah bertahun-tahun suami memiliki istri simpanan. Untuk menghindari perselingkuhan ,meski sulit dideteksi, beberapa hal di bawah ini dapat menjadi masukan bagi para istri dalam membaca sikap-sikap dan kebiasaan suaminya.

1.SERING MENGHILANG : Tiba-tiba suami menghilang tanpa alasan yang jelas. Ketika week end selalu lembur atau pamit untuk ke luar kota tanpa alasan dan meninggalkan alamat yang jelas.

2.JARANG MENELPON : Perubahan yang mendadak seperti jarang menelpon istri, kalau pun menelpon, waktu kebiasaan menelpon pun berubah tanpa alasan yang jelas. Ketika menjelaskan alasan, biasanya alasan tersebut bersifat mengada-ada dan berbelit-belit karena merasa bersalah.

3.PENJELASAN PANJANG LEBAR : Ketika ditanya dari mana, suami mendadak menjelaskan semua rutinitas di tempat kerja dalam kesehariannya. Berbeda seperti biasanya yang cukup menjelaskan seperlunya.

4.ENGGAN MENGAJAK JALAN-JALAN : Biasanya tidak lagi mengajak jalan-jalan seperti saat-saat sebelumnya. Kalau pun jalan, menghindari tempat yang biasa dikunjungi.

5.MENGHINDAR : Biasanya tidak lagi mengajak istri dan menghindar untuk sering-sering ngobrol. Perubahan jadwal tidur dengan istri pun biasanya berubah dan suami pun selalu tidur belakangan. Atau ketika berada di tempat tidur, setelah istri tidur suami menyelinap keluar kamar untuk menelepon atau bahkan sampai keluar rumah dengan seribu alasan apabila ternyata istri memergokinya.

6.KEBIASAAN SEKS : Biasanya kebiasaan seks tersebut berubah, menjadi tidak bergairah ataupun menjadi lebih sering begitu bergairah.

7.KEUANGAN : Apabila pengeluaran keuangan suami berubah drastis, waspadalah, apalagi bila suami terlihat tidak membawa sebuah barang pun yang dibawanya pulang.

8.BIAYA TELEPON MELONJAK : Biasanya tagihan/pembayaran telepon suami meningkat drastis. Hal ini biasanya terjadi pada telepon genggamnya. Nomor telepon yang sering di hubungi pun biasanya asing buat Anda.

9.PERGI SETELAH MENERIMA TELEPON : Apabila telepon sering berdering dari orang yang asing bagi Anda atau suami, waspadalah untuk lebih memperhatikan tingkah suami saat menerima telpon tersebut. Apalagi kalau setelah menerima telepon, suami Anda pergi. Waspadalah...!!!

10.HARUM SEMERBAK : Biasanya sekarang para suami sudah mulai jeli dan hati-hati, parfum wanita lain yang menempel atau membekas di kemejanya selalu dihindari. Hal ini yang kadang membuat Anda kehilangan jejak atas perselingkuhan. Apabila suami tiba-tiba rajin menyemprotkan parfum ke tubuhnya, maka waspadailah. Apalagi bila ia mengganti parfum yang biasa dipakainya selama ini dengan aroma yang lebih mencolok.

11.PENAMPILAN BERUBAH : Apabila pulang kerja suami Anda terlihat sangat rapih dari biasanya, segera tanya suami Anda tentang kegiatannya hari itu. Harus diingat, bertanya tetap dengan cara yang baik dan seolah tidak ada rasa curiga dari Anda, jangan sampai suami Anda tersinggung atau merasa dicurigai.

12.EMOSIONAL : Biasanya karena merasa bersalah dan takut ketahuan oleh istrinya, suami membentengi diri dengan membentak atau selalu memarahi istri dengan tidak seperti biasanya. 

13.TEMAN SUAMI BERUBAH SIKAP : Teman-teman suami biasanya menjadi petunjuk jitu. Biasanya teman suami Anda lebih mengerti dari pada Anda tentang hal-hal yang sangat rahasia. Untuk menghindari kelepasan bicara perselingkuhan suami Anda, biasanya mereka selalu berusaha menghindar untuk bertemu Anda.

14.SIKAP MISTERIUS : Memang tidak semua hal kehidupan suami perlu diketahui istri. Akan tetapi jika mulai tampak misterius, misalnya menutup gagang telepon saat Anda lewat. Sikap seperti ini bisa Anda selidiki, ada apa dengan sikap tersebut.

15.HADIAH MENDADAK : Tiba-tiba suami Anda sering memberi hadiah yang berlebih atau tidak seperti biasanya. Maka waspadalah, hal ini biasanya merupakan cara membayar rasa bersalah suami kepada Anda.

16.PERIKSALAH MOBIL : Kalau Anda curiga dan ingin memulai memata-matai suami, mobil merupakan langkah awal yang efektif. Periksalah posisi sandaran mobil Anda, apakah berubah? Apakah terdapat barang/benda asing yang bukan milik Anda atau bukan merupakan kebutuhan suami Anda? Anda juga harus lebih waspada apabila suami ingin membeli mobil baru dengan dalih agar Anda mempunyai mobil sendiri.

17.KEBIASAAN TIDUR & MAKAN BERUBAH : Suami Anda jarang atau tak lagi makan malam di rumah. Ia juga tiba-tiba menyukai makanan yang sebelumnya tidak pernah disentuh. Bisa juga suami mendadak menjadi susah tidur.Yang harus dihindari jika benar terjadi perselingkuhan.Memang apabila suami berselingkuh tentu sangat menyakitkan istri. Kalau kejadian pahit ini terjadi, bagaimanapun juga harus ada penyelesaian. Istri harus tetap mengambil sebuah keputusan besar. Oleh karena itu selesaikanlah keputusan tersebut dengan kepala dingin. Apabila istri terbawa emosi maka akan rentan sekali terjadi salah langkah dalam mengambil keputusan. Harus diingat juga bahwasemua keputusan akan beresiko. Untuk itu pertimbangkan secara matang atas keputusan yang akan dibuat. Sebelum istri mengambil keputusan untukmempertahankan perkawinan atau bercerai, Istri mesti mengetahui terlebih dahulu, mengapa dan dengan siapa suami berselingkuh?Kalau saja wanita selingkuhan tersebut adalah wanita panggilan atau PSK, mungkin saja keputusan bercerai adalah tepat. Perselingkuhan dengan wanita yang berprofesi tersebut biasanya akan dilakukan secara berulang, atau bahkan sudah sering terjadi. Belum lagi dengan resiko berbagai macam penyakit.Akan tetapi bila perselingkuhan itu suami Anda lakukan dengan seorang wanita biasa (wanita baik-baik), Anda harus pertimbangkan secara matang. Mengambil keputusan bercerai bisa jadi akan semakin membuka ruang bagi wanita selingkuhanya tersebut untuk mengambil alih/mendapatkan suami anda. Belum lagi kalau ternyata memang suami Anda sedang mencari istri baru. Dalam hal ini yang harus Anda pertimbangkan, apakah anda siap dan bersedia menjadi korban dari kebahagiaan suami dan calon/istri barunnya kelak.Sebagai istri seyogyanya dapat bersikap lebih sabar jika suami berselingkuh. Janganlah istri langsung mengancam untuk bercerai, apalagi membalas dengan perselingkuhan lagi. Hal ini akan menjadi pembenaran bagi suami atas perbuatannya. Pertanyaannya adalah, apa yang harus dilakukan Istri?. Dengan kepala dingin, ajaklah suami berdiskusi tentang apa yang telah ia lakukan.Meskipun hal ini menyakitkan, tetapi keterbukaan akan memudahkan anda untuk mengambil keputusan.Memang sulit bagi seorang istri untuk tetap tenang jika suami jelas-jelas selingkuh. Yang dikhawatirkan adalah, ketika istri panik maka akan kehilangan harapan untuk memenangkan pergolakan tersebut. Padahal seorang istri sebetulnya memiliki jurus handal untuk menyadarkan sekaligus memukul telak perbuatan suami."Masa-masa lalu dan kenangan yang indah" adalah senjata yang ampuh untuk menundukan suami. Pada umumnya seorang pria tidak mudah untuk memutuskan hubungan dan juga tidak menyukai perubahan. Pria lebih suka tantangan dan cenderung mengikuti apa yang di inginkan istri. Cobalah usik komitmen suamianda, bahwa dirinya ketika menikah "menginginkan kebahagiaan untuk anda".Apabila istri membuka masa lalu dengan beribu-ribu kenangan yang indah, biasanya suami normal dan waras akan merasa tersentuh hatinya. Bahkan suami akan merasa dipermalukan oleh dirinya sendiri, sikap ini yang memungkinkan suami takluk.Mudah-mudahan semua pembaca blog ini senantiasa selalu berbahagia dengan pasangannya. Dengan cinta dan penuh kasih sayang tulus, marilah membangun keluarga yang sakinah, mawaddah wal'rahmah. Insya Alloh hal ini menjadi bagian dari Ibadah kita.